Minggu, 22 Mei 2011

PENCEMARAN LINGKUNGAN


                                                                                                      By: Agus Wahyu Erawan 

 Pencemaran lingkungan memiliki makna suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal ke keadaan atau kondisi yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari bentuk dari kondisi asal ke kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar atau polutan.
Dewasa ini, banyak kasus pencemaran yang terjadi. Pencemaran berlangsung begitu cepat tanpa dapat kita tanggulangi dengan segera. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan kita, dimana setiap hari manusia selalu menghasilkan sampah. Di rumah, kantor,rumah sakit, dan pabrik-pabrik. Di mana-mana selalu saja ada produk barang atau makanan yang habis masa ekonomisnya. Sehingga, dianggap sudah tidak diperlukan lagi dan dibuang. Alhasil, produk-produk buangan tersebut berubah nama menjadi sampah.
Sampah kemudian menjadi limbah. Dalam sehari saja, satu daerah bisa menghasilkan berton-ton produk buangan tersebut. Dimana oleh pengelola, limbah-limbah tersebut ditempatkan pada satu lokasi pembuangan yang pada akhirnya tidak akan menyelesaikan masalah. Walau bagaimana pun harus ada cara penanggulangan dalam pengelolaannya. Jangan sampai, sampah dibiarkan semakin menumpuk.
Seperti diketahui, sampah terbagi ke dalam dua jenis. Organik dan nonorganik. Sampah organik adalah hasil buangan yang terdiri dari bahan-bahan organik. Misalnya, sisa-sisa makanan. Atau, disebut juga sampah dapur. Sementara, sampah nonorganik di antaranya adalah kertas, kaca, barang pecah-belah, plastik, mika, kaleng, besi dan logam.
Selama ini mekanisme pengelolaan sampah dilakukan secara konvensional. Sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), kemudian diangkut oleh truk-truk pengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun, masalah mulai muncul ketika truk-truk tersebut terlambat dalam mengangkut sampah. Akibatnya, terjadi proses pembusukan sampah yang dapat mengundang lalat, nyamuk, dan tikus. Tentu saja, kondisi tersebut mengakibatkan kualitas lingkungan hidup wilayah sekitarnya menjadi kurang kondusif. Selain menimbulkan polusi udara dengan baunya yang sangat tidak sedap, sampah juga bisa menjadi sarang wabah penyakit.
Sebetulnya, tugas penanggulangan sampah tidak sepenuhnya harus bergantung pada pemerintah. Masyarakat pun, sebagai penyumbang sampah, sudah sepantasnya turut berperan serta dalam proses penanggulangannya.
Setidaknya, mulai memilah-milah mana sampah organik dan non-organik. Tentu saja hal ini akan memudahkan dalam penanggulangan pengelolaannya. Namun, bila tertarik untuk ikut mengelola sampah pun rasanya bukan ide yang buruk. Apalagi, bila tahu caranya, sampah tersebut bisa diolah sehingga menjandi kompos yang bisa menyuburkan tanaman. Atau, bisa juga diperdagangkan sehingga dari sampah pun bisa menghasilkan uang.
Dengan adanya pengelolaan sampah dan limbah dengan baik, maka pencemaran lingkungan yang terjadi dapat ditekan, sehingga kualitas lingkungan yang kita tempati meningkat dimana alam menjadi bersih, lestari dan bebas dari penyakit.

Macam pencemaran berdasarkan medium atau tempat tersebarnya bahan pencemar
Pencemaran yang terjadi di lingkungan sekitar kita sudah sangat kompleks, dimana hampir seluruh komponen dari alam yang ada di sekitar kita sudah terkena imbas dari pencemaran. Hal ini memiliki makna bahwa pencemaran dewasa ini sudah mengglobal dan menyeluruh. walaupun demikian, dapat kita klasifikasikan macam pencemaran berdasarkan medium atau tempat tersebarnya pencemaran antara lain:
a. Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a. Gas H2S. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,
bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
b. Gas CO dan CO2. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam
udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng-
ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di
bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah
kaca.
c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat
mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,
virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.
d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-
hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini
membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang
disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,
perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
2.  Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.
a.  Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan
industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat
racun.
b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air
berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
c.  Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian
terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral
yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming
alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis
karena sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
a. Sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng
b. Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit  diuraikan)
c. Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
b. Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.
1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

Sumber-sumber pencemar lingkungan
Pertumbuhan dunia industri yang meningkat drastis menrupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang paling utama. Dimna banyak industri yang menggunakan bahan kimia sintetis dalam oprasional kerjanya. Jika bahan tersebut sudah tidak digunakan, biasanya akan langsung dibuang ke alam, baik di aliran air maupun langsung ke laut. Selain dapat mencemari perairan, limbah bahan kimia sintetik juga dapat merusak struktur tanah. Dimana tanah yang subur dapat menjadi tandus dan tidak bisa ditumbuhi tanaman.
Secara garis besar, sumber pencemaran lingkungan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tanaman, hewan termasuk juga manusia, dan mikroorganisme. Jadi pada intinya, semua mahluk hidup dapat melakukan pencemaran terhadap lingkungan, baik pencemaran air, tanah, dan udara. Selain itu, pencemaran juga dapat terjadi oleh bahan pencemar yang memang sudah ada di alam. Adapun sumber-sumber pencemaran lingkungan dapt dijelaskan sebagai berikut:
a.   Tumbuhan
Adapun pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh tumbuhan sangatlah kecil. Hal ini sebagian besar berkaitan dengan sisa metabolisme yang dihasilkan oleh tumbuhan yang merupakan buangan sisa proses biokimia di dalam tubuhnya.
b.   Hewan dan Manusia
Hewan begitu juga dengan manusia juga menghasilkan sisa proses biokimia seperti halnya tumbuhan. Tetapi jumlah yang dihasilkan jauh lebih besar. Disamping itu, tingkat atau dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran yang dilakukan oleh hewan dan manusia juga jauh lebih tinggi.
Manusia sebagai mahluk yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi merupakan faktor utama penyebab pencemaran yang ada di bumi. Manusia selalu memiliki kebutuhan yang tidak ada habisnya, demikian juga dengan penemuan-penemuan di segala bidang yang memiliki efek samping berupa pencemaran.
Adapun pencemaran yang banyak dilakukan oleh manusia antara lain berasal dari:
 Pencemaran oleh limbah pabrik dan industri
 Pencemaran oleh limbah buangan rumah tangga
 Pencemaran radioaktif (nuklir)
 Pencemaran dari sisa buangan kendaraan bermotor
 Tompahan minyak di laut
 Insektisida, dsb
c.   Mikroorganisme
Mikroorganisme tertentu juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Hal ini biasanya banyak terjadi pada pencemaran air yang disebabkan oleh mikroorganisme. Adapun dampak yang ditimbulkan antara lain seperti air yang berubah warna, berbau dan berasa. Mikroorganisme dapat memicu pembusukan bahan organik yang menyebabkan adanya bau yang tidak sedap serta menimbulkan penyakit jika dibantu oleh binatang penyebar penyakit seperti kecoak dan lalat

Faktor-faktor penyebab pencemaran lingkungan
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat
Secara umum, faktor utama terjadinya pencemaran lingkungan adalah karena disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah populasi penduduk serta meningkatnya kemajuan teknologi. Dengan adanya peningkatan tersebut, otomatis juga membuat beberapa faktor lain muncul dimana faktor-faktor ini lah yang menyebabkan terjadinya penambahan pencemaran lingkungan. Dapun beberapa faktor tersebut antara lain:
·         Meningkatnya kebutuhan penduduk akan pentingnya makanan sebagai bahan pokok kehidupan. Dengan meningkatnya kebutuhan pangan, maka produksi bahan makanan juga meningkat sehingga menambah pencemaran.
·         Meningkatnya kebutuhan manusia akan transportasi. Hal ini memicu produksi alat transportasi dan meningkatnya penggunaan bahan bakar karbon.
·         Meningkatnya kebutuhan manusia akan rumah atau tempat tinggal. Hal ini menyebabkan adanya penggunaan lahan yang semakin banyak dan tentunya menyebabkan bertambahnya pencemaran lingkungan.


Bahan pencemar lingkungan yang merupakan bahan kimia
Pencemaran lingkungan adalah perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan sebagian karena tidak menguntuingkan sebagian karena tindakan manusia disebabkan perubahan pola energi dan materi,tingkatan radiasi,bahan-bahan fisika dan kimia,dan jumlah organisme. Perbuatan ini dapat mempengaruhi manusia atau tidak langsung melalui air,hasil peternakan, benda-benda perilaku dalam apresiasi dan rekreasi di alam  bebas.
Populasi bukan hanya masalah bagi ilmuwan tetapi masalah kesehatan manusia yang menyangkut kehidupan karena juga menyangkut organisme maka populasi merupakan masalah konservasi sumber daya alam
Makhluk hidup seperti manusia selalu mencemari lingkungan karena tingkah lakunya,karena membuang kotoran akibat proses pencemaran dan metabolismenya. Sebagai makhluk sosial ia memindahkan benda dari lingkungan dan menambah sisa-sisa makanan, pakaian, perumahan atau keperluan keluarganya. Kepadatan penduduk dan peningkatan kebudayaan mensyaratkan kenaikan standar hidup. Hal ini terjadi dengan mengorbankan sumber-sumber alam dan membuang sisa-sisa itu tidak tercernakan secara alamiah.  Manusia telah menguasai dan memperkosa lingkungannya baik karena jumlahnya yang banyak. Mereka mencemari lingkungan dengan bahan pencemar. Pencemar ialah zat yang merugikan,sesuatu yang dianggap bernilai oleh manusia dan dalam jumlah yang cukup berlaku demikan.
Berdasarkan jenisnya pencemar dapat dibagi menjadi
A.  pencemar tanah
B.  pencemar air
C.  pencemar udara
A.  Pencemar Tanah
Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung benda organik dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman . Komposisi tanh bergantung kepada proses pembentukannya kepada iklim kepada jenis tumbuhan yang ada, kepada suhu, dan kepada air yang ada di sana. Pencemaran menyebabkan susunan tanah mengalami perubahan susunannya, sehingga mengganggu kehidupan jasad hidup yang hidup di dalam tanah maupun yang di permukaan. Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal berikut. Pertama karena pencemaran secara langsung. Misalnya karena penggunaan pupuk secara berlebihan,pemberian pestisida,dan pembuangan limbah yang tidak dapat didaur ulang.
Berikut adalah golongan-golongan pestisida yang bermanfaat bagi kehidupan manusia bila digunakan dalam jumlah yang cukup namun berbahaya bagi manusia bila dalam jumlah yang berlebihan
 Insektisida adalah obat pembasmi serangga yang biasa menggangu tanaman
 Pestisida adalah alat pembasmi hama tanaman.
 Herbisida adalah pembasmi tanaman yang tidak diharapkan
 Fungisida adakah pembasmi jamur yang tidak diharapka tumbuh.
 Rodentisida adalah pembasmi binatang pengerat.
 Akarisida adalah pembunuh kutu.
 Algasida adalah pembunuh ganggang
 Avisida adalah pembunuh burung
 Bakterisida adalah pembunuh bakteri
 Larvisida adalah pembunuh larva
 Moluksisida adalah pembunuh siput
 Nematisida adalah pembunuh nematoda
 Pedukulisuida adalah pembunuh tuma
 Piscisida adalah pembunuh ikan
 Silvisida adalah pembunuh pohon
 Termisida adalah pembunuh rayap
 Predisida adalah pembunuh predator
 Kemosterilan berfungsi mensterilkan serangga atau vertebarata
 Defoliant adalahpengering daun
 Desifektan  adalah  pembasmi mikrooragnisme
 Repellan  adalah penolak hama
 Sterilan  adalah pensteril tanh dari biji gulma
 Surfaktan  adalahzat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun
 Inhibitor adalah  zat yang dapat menekan pertumbuhan batang dan tunas
 Stimulan  adalah zat yang dapat mendorong pertumbuhan tetapi mematikan terjadinya buah
Pestisida ini sebenarnya sangat berguna bagi kehidupan manusia namun karena penyemprotan dan penggunaan pestisida yang berlebihan maka semua makhluk penyubur tanah akan ikut lenyap. Tanah akan ikut tercemar dan kesuburan tanh menjadi berkurang
Kedua pencemaran tanah dapat juga melalui air . air yang mengandung bahan pencemar akan mengubah susunan kimia tanh sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah
Ketiga pencemaran tanah dqpat juga melalui udara. Udar yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar akaibatnya tanah akan ikut tercemar juga
  1. Pencemar Air
Seperti halnya tanah, bahan-bahan kimia yang mencemari tanah juga dapat mencemari air. Hal ini disebabkan sifat air yang merupakan pelarut universal dan juga dengan adanya siklus air. Hal ini menyebabkan bahan-bahan pencemar tanah juga larut dalam air hujan dan kemudian mencemari kawasan perairan seperti sungai, danau dan laut.

  1. Pencemar Udara
Bahan bahan kimia yang merupakan pencemar dari udara sebagian besar merupakan bahan-bahan organik yang telah digunakan dalam pembakaran, baik itu hasil pembakaran bahan bakar kndaraan bermotor, mesin-mesin, pembangkit listrik tenaga disel dan uap, kapal laut, pesawat terbang, kereta api dan sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Andi Yogjakarta : Jakarta
http://chya.wordpress.com/?s=kimia+lingkungan&searchbutton=+++Search+++
http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_lingkungan.
Sastrawijaya, A. Tresna. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta

By: Agus Wahyu Erawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon dukungan dan Komentarnya...