Jumat, 11 Februari 2011

PENENTUAN TRANSAMINASE GLUTAMAT-PIRUVAT SERUM DARAH

Kembali saya postingkan laporan praktikum biokimia. Data lengkap bisa di DOWNLOAD DISINI. Semoga bermanfaat.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah terdiri dari sel-sel darah (bagian padat darah) dan plasma darah (bagian cair darah). Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit (keping darah). Sedangkan plasma darah terdiri dari fibrinogen dan serum.
Serum darah adalah bagian dari plasma darah yang tidak mengandung fibrinogen. Di dalam serum darah terlarut protein, glukosa, mineral, hormon dan karbondioksida. Selain itu di dalam serum darah juga terdapat enzim transaminase.
Enzim transaminase adalah enzim yang mengkatalisis pemindahan gugus α-amino dari kebanyakan asam L-amino. Kebanyakan enzim transaminase bersifat spesifik bagi α-ketoglutarat sebagai molekul gugus amino. Namun, demikian, enzim tersebut tidak terlalu spesifik bagi substratnya, yaitu asam L-amino yang memberikan gugus aminonya. 

Transaminasi adalah proses utama untuk mengeluarkan nitrogen dari asam amino. Umumnya nitrogen dipindahkan sebagai gugus amino dari asam amino asal ke α-ketoglutarat sehingga terbentuk glutamat, sementara asam amino semula berybah menjadi asam keto padanannya. (Girindra:2003)
Pada metabolisme asam amino, gugus α-amino dari ke-20 asam L-amino yang biasa dijumpai dalam protein dapat dipindahkan melalui reaksi degradasi oksidatif. Pemindahan gugus α-amino dari kebanyakan asam L-amino dikatalisis oleh enzim yang disebut transaminase atau aminotransferase. Pada reaksi ini gugus α-amino dipindahkan secara enzimatik ke atom karbon α pada α-ketoglutarat sehingga dihasilkan α-keto, analog dari asam amino yang bersangkutan. Reaksi ini menyebabkan aminasi α-ketoglutarat, membentuk L-glutamat. Reaksi yang terjadi, secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
       Asam L-amino        α-ketoglutarat                    asam α-keto              glutamate (Redhana:2004
Kebanyakan enzim transaminase bersifat spesifik bagi a -ketoglutarat sebagai molekul penerima gugus amino. Glutamat dapat mengalami deaminasi oksidatif malalui reaksi yang dikatalisis oleh glutamat dehidrogenase yang menghasilkan ion amonium dan a-glutamat.
NADP+ berfungsi sebagai kofaktor, reaksi ini yang berlangsung di mitokondria sebagian besar sel bersifat reversibel. Reaksi ini dapat menggabungkan amonia ke glutamat atau membebaskan amonia dari glutamat. Akibat reaksi transaminase, glutamate, dapat diperoleh nitrogen dari asam amino lain dan melepaskan amonia melalui reaksi glutamat dehidrogenase. Proses ini merupakan salah satu sumber amonia yang masuk dalam siklus urea.
Namun, demikian, enzim tersebut tidak terlalu spesifik bagi substratnya, yaitu asam L-amino yang memberikan gugus aminonya. Berikut ini beberapa transaminase yang paling penting, dinamakan sesuai dengan molekul pemberi gugus aminonya.
Hati, ginjal, dan otot mengandung banyak transaminase glutamate-oksaloasetat (TGO), disebut juga  sebagai aspartat aminotransferase dan transaminase glutamate piruvat (TGP), disebut sebagai alanin aminotransferase. Serum pada keadaan normal menunjukkan adanya aktivitas enzim tersebut, maka enzim-enzim intraseluler di atas akan keluar sel dan masuk ke dalam darah. Kenaikan aktivitas TGO dan TGP serum dapat dijumpai pada jenis penyakit yang menyangkut jaringan tertentu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon dukungan dan Komentarnya...