Jumat, 11 Februari 2011

KINETIKA REAKSI ENZIM

Kembali saya posting laporan praktikum. Untuk melihat file aslinya, silahkan Download disini
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup, dan mempunyai fungsi penting sebagai katalisator reasksi biokimia yang secara kolektif membentuk metabolisme perantara dari sel. Enzim sebagai katalisator juga mempunyai sifat-sifat seperti katalisator pada umumnya, seperti ikut bereaksi, tetapi pada akhir reaksi didapatkan kembali dalam bentuk semula. Hal tersebut mengakibatkan enzim dapat dipakai kembali setelah melaksanakan aktivitasnya. Enzim membantu reaksi dengan menyediakan jalur reaksi yang memiliki energi aktivasi yang lebih rendah untuk transisi substrat menjadi produk dibandingkan dengan produk yang tidak dikatalisis.
Reaksi-reaksi kimia dalam tubuh secara tidak langsung dipengaruhi oleh enzim. Katalis-katalis ini, adalah spesifik untuk reaksi-reaksi tertentu. Akan tetapi, katalis-katalis ini sering berubah-ubah (tidak tetap), pada beberapa ribu enzim yang sekarang dikenal dapat berperan dalam beberapa reaksi seperti hidrolisis, polimerisasi, pemindahan gugus fungsi, oksidasi reduksi, dehidrasi dan isomerisasi, untuk menjelaskan hanya beberapa kelompok umum dari reaksi yang dipengaruhi enzim. Enzim-enzim bukanlah merupakan permukaan pasif pada mana reaksi berlangsung tetapi merupakan mesin molekul kompleks yang terus bekerja melalui rasikan mekanisme reaksi yang berbeda beda. Sebagai contoh, beberapa enzim hanya bekerja pada molekul-molekul substrat tunggal; lainnya bekerja pada dua atau lebih molekul-molekul substrat yang berbeda yang akan mengatur terjadi atau tidaknya suatu ikatan. Beberapa enzim membentuk ikatan kovalen yang menjadi perantara untuk membentuk kompleks dengan substrat-substratnya, tetapi ada juga yang tidak.
Kecepatan reaksi yang dikatalisis oleh enzim umumnya dinyatakan sebagai nilai pada waktu nol (Vo, dalam μmol/menit), karena kecepatan paling tinggi terjadi pada suatu keadaan dimana produk reaksi belum terbentuk. Pada keadaan ini konsentrasi substrat paling besar dan enzim belum dihambat secara umpan balik oleh produknya. Pada konsentrasi substrat tinggi, kecepatan reaksi enzimatik cenderung mempunyai nilai maksimum (Vmaks).
Pada praktikum ini, dilakukan percobaan untuk menentukan kecepatan reaksi maksimum (Vmaks) dan Km dari reaksi yang dikatalisis oleh enzim dengan mengunakan grafik hubungan antara laju reaksi enzimatis dengan konsentrasi substrat.
 
Laju reaksi awal (V0) dari reaksi yang dikatalisis oleh enzim meningkat dengan bertambahnya konsentrasi substrat hingga dicapai keadaan dimana penambahan substrat tidak lagi meningkatkan laju reaksi awal.
Gambar 01. Grafik hubungan konsentrasi substrat dan Vo plot langsung
Keadaan dimana laju reaksi awal maksimum (Vmaks) dicapai pada kondisi substrat jenuh diilustrasikan pada Gambar 01. Pada reaksi enzimatis atau hidrolisis substrat tunggal, dijelaskan postulat reaksi sebagai berikut:
Enzim (E) bergabung dengan substrat (S) membentuk kompleks enzim-substrat (ES). Kompleks ES dapat berdisosiasi lagi membentuk E dan S, atau dapat bereaksi membentuk E dan produk (P). Konstanta kecepatan k1, k2, k3 dan k4 menunjukkan kecepatan yang berhubungan dengan masing-masing tahap proses katalitik. Dari pengamatan terhadap beberapa enzim, diketahui bahwa kecepatan awal (V0) pada konsentrasi substrat rendah berbanding lurus dengan [S], sedangkan pada konsentrasi substrat tinggi, kecepatan cenderung mempunyai nilai maksimum, yaitu kecepatan yang tidak bergantung pada [S]. Kecepatan maksimum disebut Vmaks (μmol/menit). Michaelis dan Menten menurunkan persamaan untuk menjelaskan keadaan di atas:
Dari persamaan ini, Michaelis dan Menten mendefinisikan konstanta baru, KM, konstanta Michaelis (molar, M):
KM merupakan ukuran kestabilan kompleks ES, yaitu kecepatan penguraian kompleks ES sama dengan kecepatan pembentukan kompleks ES. Pada beberapa enzim, k2 lebih besar dari k3. pada kondisi ini, KM menjadi ukuran afinitas enzim terhadap substratnya karena nilai KM tergantung pada nilai relatif  dari k1 dan k2, masing-masing untuk pembentukan an disosiasi kompleks ES. KM dapat ditentukan dengan cara eksperimen, dimana nilainya eqivalen dengan konsentrasi substrat pada saat kecepatan V0 sama dengan setengah dari Vmaks.
Karena Vmaks dapat dicapai pada konsentrasi substrat yang tidak tentu, sehingga tidak mungkin untuk menentukan harga Vmaks (demikian juga KM) dari grafik hiperbolik seperti yang ditunjukkan pada gambar 01. Akan tetapi, Vmaks dan KM dapat ditentukan secara eksperimen dengan mengukur V0 pada konsentrasi substrat yang berbeda. Kemudian dibuat pembalikan ganda atau plot Lineweaver-Burk dari 1/V0 terhadap 1/[S]. Plot ini merupakan turunan dari persamaan Michaelis-Menten:
Plot tersebut akan menghasilkan garis lurus, dengan titik potong pada sumbu 1/V0 adalah Vmaks dan titik potong pada sumbu 1/[S] adalah -1/KM. Kemiringan garis sama dengan KM/Vmaks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon dukungan dan Komentarnya...