Jumat, 11 Februari 2011

Kromatografi Kertas Asam Amino

Kembali saya postingkan laporan praktikum biokimia. Data lengkap bisa di download disini. semoga bermanfaat.
Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang didasarkan atas distribusi diferensial komponen sampel diantara dua fase. Salah satu fase dibuat diam dan dinamakan fase stasioner, fase diam dapat berupa padatan atau cairan yang terikat pada permukaan padatan. Fase yang lainnya dinamakan fase gerak yang bergerak diantara celah-celah atau permukaan fase stasioner, fase gerak dapat berupa cairan disebut eluen atau larutan. Gerakan fase gerak mengkibatkan terjadinya migrasi diferensial komponen-komponen dalam sampel. Pada proses kromatografi, berbagai komponen dipisahkan berdasarkan afinitas diferensial dari komponen-komponen tersebut.
Dalam proses komatografi, terjadinya pemisahan kmponen-komponen dalam sampel diakibatkan oleh beberapa kecenderungan. Adapun kecenderungan yang terjadi pada proses kromatografi adalah sebagai berikut.
1.     Kecenderungan molekul-molekul komponen untuk melarut dalam cairan.
2.     Kecenderungan molekul-molekul komponen untuk melekat pada permukaan padatan halus (adsorpsi).
3.     Kecenderungan molekul-molekul untuk bereaksi secara kimia (penukar ion).
Kromatografi dapat digunakan dalam analisis kualitatif maupun kuantitatif. Keuntungan pemisahan dengan metode kromatografi dibandingkan dengan metode lainnya, antara lain jumlah sampel yang diperlukan relatif kecil (semimikro dan mikro), hasilnya lebih selektif dan akurat, serta waktu analisis singkat.
Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan distribusi suatu senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pemisahan sederhana suatu campuran senyawa dapat dilakukan dengan kromatografi kertas, prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler dimana lembaran kertas berfungsi sebagai pengganti kolom.
Kromatografi kertas adalah salah satu pengembangan dari kromatografi partisii yang menggunakan kertas sebagai padatan pendukung fasa diam. Oleh karena itu disebut kromatografi kertas. Sebagai fasa diam adalah air yang teradsorpsi pada kertas dan sebagai larutan pengembang biasanya pelarut organik yang telah dijenuhkan dengan air.  
Dalam kromatografi kertas fasa diam didukung oleh suatu zat padat berupa bubuk selulosa. Fasa diam merupakan zat cair yang polar, biasanya digunakan air (H2O) yang teradsorpsi dalam selulosa kertas. Fasa gerak berupa campuran pelaru yang nonpolar seperti n-butanol, fenol dan kolidin yang akan mendorong senyawa untuk bergerak disepanjang kolom kapiler. Analisis kualitatif menggunakan kromatografi kertas dilakukan dengan cara membandingkan harga relatif respon faktor (Rf). Nilai Rf identik dengan time retention (tR) atau volume retention (VR).
Harga Rf  zat baku dapat diidentifikasikan komponen campuran, karena harga besaran ini bersifat khas untuk setiap zat asal digunakan jenis pengembang yang sama. Kadang-kadang pemisahan dalam satu arah belum memberikan hasil yang memuaskan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, dapat dipakai cara kromatografi kertas dua dimensi, yang mana letak kertas diubah sehingga arah pemisahan juga berubah. 
Senyawa yang dianalisa dengan teknik kromatografi kertas dapat ditentukan lokasinya pada kertas dengan berbagai cara. Bila senyawa yang diuji menyerap sinar UV atau berflouresensi dengan sinar UV, noda atau spot dapatdideteksi dengan sinar UV ditempat gelap. Noda atau spot juga dapat ditentukan dengan menggunakan senyawa pewarna, misalnya dengan ninhidrin. 
Pada percobaan ini dilakukan kromatografi kertas untuk mengidentifikasi jenis asam amino yang terdapat pada campuran asam amino. Hal ini dilakukan dengan membandingkan koefisien distribusi (Rf) dari campuran asam amino dengan Rf dari asam amino standar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon dukungan dan Komentarnya...