Saat ini, untuk menyelediki kejadian perkara kejahatan, sidik jari merupakan salah satu yang dapat dijadikan bukti. Hal ini disebabkan setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda. Dengan demikian, kesamaan sidik jari yang ditemukan di TKP dengan orang yang dicurigai dapat dijadikan bukti di pengadilan. Tapi tahukah kalian bahwa dulu orang hanya menemukan sidik jari berdasarkan ada tidaknya noda yang tertinggal di tempat kejadian perkara. Noda yang terempel di jari atau telapak tangan yang kemudian secara tidak sengaja tertempel di suatu tempat dan meninggalkan bekas berbentuk sidik jari barulah bisa diperiksa. Namun jika sama sekali tidak terdapat noda, maka akan sangat sulit untuk menemukan bukti yang berupa sidik jari.
Maka untuk membantu pihak berwajib dalam menemukan bukti kejahatan, berbagai inovasi dilakukan, antara lain dengan menggunakan bahan-bahan kimia seperti bubuk dan larutan antara lain iodide, perak nitrat, maupun ninhydrin. Namun sayang, semua metode itu tidak memberikan hasil yang maksimal. Namun pada suatu saat, tanpa disengaja terciptalah sebuah inovasi dalam mendeteksi sidik jari.
Alkisah di sebuah laboraturium kimia di jepang, terdapat akuarium yang kacanya retak. Maka saat itu seorang detektif mencoba untuk menguatkan kaca akuarium tersebut dengan lem super. Hari berikutnya, ketika detektif tersebut kembali ke laboraturium, detektif dan beberapa rekannya dikejutkan dengan efek yang ditimbulkan lem super itu. Rupanya, jari sang detektif yang menempel di semua bagian akuarium itu jadi terlihat dengan jelas setelah semalaman terkena uap atau campuran lem tersebut. Hal inilah yang memacu mereka untuk melakukan beberapa percobaan yang mana setelah diteliti lebih lanjut, diketahui bahwa lem super tersebut mengandung zat cyanoacrylate yang mampu mengubah bekas sidik jari menjadi lebih nampak.
Struktur dari cyanoacrylate adalah
methyl 2-cyanoacrylate
Zat inilah yang kemudian dikembangkan dan selanjutnya digunakan untuk menemukan sidik jari dengan menggunakan metode cyanacrylate. Cara ini sangat efektif untuk memunculkan sidik jari pada bahan plastik, aluminium, styrofoam, dan beberapa bahan sulit lainnya. Hal ini membuktikan bahwa penemuan yang besar dapat berawal dari ketidaksengajaan. Mungkin saja sebenarnya kita telah menemukan satu hal yang baru, hanya saja kita belum menyadarinya.
Adapun hasil dari deteksi menggunakan metode ini adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon dukungan dan Komentarnya...