Hampir semua aspek kehidupan kita dipengaruhi oleh psikologi. Psikologi mengambil peran yang penting dewasa ini, terutama pada kehidupan manusia yang semakin kompleks (Atkinson, 1994). Psikologi sangat berpengaruh dalam kehidupan kita terutama dalam bidang hukum atau peraturan perundang-undangan. Hampir semua peraturan maupun kebijakan yang dibuat memiliki dasar psikologi. Hal ini disebabkan karena psikologi mencakup berbagai aspek kehidupan (Atkinson, 1994).
Ditinjau dari segi ilmu bahasa, psikologi berasal dari kata psyche yang artinya jiwa dan kata logos yang artinya ilmu atau ilmu pengetahuan. Karena itu, psikologi sering diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa atau disingkat dengan ilmu jiwa (Walgito, 2003).
Psikologi telah didefinisikan dalam berbagai cara. Menurut Atkinson (1994), para ahli psikologi terdahulu, mendifinisikan bidang ilmu ini sebagai “studi kegiatan mental”. Dengan berkembangnya aliran behaviorisme yang menekankan studinya hanya pada fenomena yang dapat diukur secara objektif, psikologi akhirnya didefinisikan sebagai “studi mengenai perilaku”. Definisi ini biasanya mencakup penyelidikan mengenai perilaku binatang dan juga manusia dengan asumsi bahwa: (1) informasi yang didapat dari percobaan pada binatang dapat diterapkan pada organisme manusia dan (2) perilaku binatang merupakan masalah tersendiri yang menarik. Mulai tahun 1930-an sampai 1960-an, sebagian besar buku teks psikologi mempergunakan definisi ini. Hal ini berulang kembali dengan berkembangnya psikologi kognitif dan fenomenologi; sebagian besar definisi psikologi sekarang mencakup acuan mengenai proses perilaku dan mental (Atkinson, 1994).
Definisi psikologi telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Adapun pendapat para ahli tentang definisi psikologi antara lain sebagai berikut:
- · John B. Watson (1919), menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu bagi aliran Behaviorisme, yang menekankan perilaku manusia.
- · Branca (1964) menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu tentang perilaku terhadap ketertarikan terhadap segala sesuatu yang ingin diamati
- · Kenneth Clark dan Gorge Milter (1970) menyatakan bahwa psikologi merupakan studi ilmiah mengenai perilaku yang mencakup berbagai proses perilaku seperti gerakan, cara berbicara dan perubahan kejiwaan
- · William James (1980) menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena dan kondisi-kondisinya
- · Richard Mayer (1981), menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu analisis ilmiah mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia
- · Wilhelm Wundt (1992), menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu yang bertugas menyelidiki apa yang kita sebut pengalaman bagian dalam sensasi dan perasaan kita sendiri, pikiran serta kehendak kita yang bertolak belakang dengan setiap objek pengalaman luar yang melahirkan pokok permasalahan ilmu alam
- · Walgito (2003), menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang jiwa, dimana yang diobservasi adalah perilaku atau aktivitas-aktivitas yang merupakan manifestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa itu.
Sementara itu, kita sendiri mendefinisikan psikologi sebagai suatu “studi ilmiah mengenai proses perilaku dan proses mental”. Hal ini disebabkan karena jiwa tidak bisa dipelajari secara ilmiah. Sesuatu dapat dipelajari secara ilmiah jika keberadaannya dapat diobservasi. Yang dipelajari psikologi bukan jiwa manusia secara langsung tetapi manifestasi dari keberadaan jiwa berupa perilaku dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perilaku. Definisi ini mencerminkan perhatian psikologi terhadap studi obyektif mengenai perilaku yang dapat diamati. Definisi ini juga mengakui pentingnya pemahaman proses mental yang tidak dapat diamati secara langsung tetapi kesimpulannya harus ditarik dari data behaviorisme dan neurobiologi. Tetapi kita tidak perlu terpaku pada satu definisi saja. Dari sudut pandang yang praktis kita memperoleh pengertian mengenai psikologi dengan cara mengamati apa yang akan dikerjakan oleh para ahli psikologi.
Psikologi tergolong ilmu yang masih muda. Hal ini menyebabkan banyak teori dan konsep psikologi yang dicetuskan oleh para ahli. Hal ini tidak terlepas dari semakin berkembangnya jaman, sehingga teori dan konsep tersebut mengalami perubahan dan evolusi. Pada dasarnya, para ahli psikologi menaruh perhatian terhadap penemuan sebab-sebab orang berbuat sesuatu.
Psikologi sebagai suatu ilmu memiliki tugas-tugas atau fungsi-fungsi tertentu seperti ilmu-ilmu pada umumnya. Adapun tugas psikologi menurut Walgito (2003) ialah:
a. Mengadakan deskripsi, yaitu tugas untuk menggambarkan secara jelas hal-hal yang dipersoalkan atau dibicarakan.
b. Menerangkan, yaitu tugas untuk menerangkan keadaan atau kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut.
c. Menyusun teori, yaitu tugas mencari dan merumuskan hukum-hukum atau ketentuan-ketentuan mengenai hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa lain atau kondisi satu dengan kondisi lainnya.
d. Prediksi, yaitu tugas untuk membuat ramalan (prediksi) atau estimasi mengenai hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul.
e. Pengendalian, yaitu tugas untuk mengendalikan atau mengatur peristiwa atau gejala.
Daftar Pustaka
Atkinson, R.L, Atkinson R.C, dan Hilgard E.R. 1994. Pengantar Psikologi Edisi kedelapan Jilid I, alih bahasa Taufiq Nurdjannah dan Barhana Rukmini. Jakarta: Erlangga.
Suryabrata, Sumadi. 1966. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers.
Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon dukungan dan Komentarnya...