Kamis, 23 September 2010

HUKUM HESS

          Hai teman-teman... ada yang masih ingat bagaimana bunyi kukum Hess? wah, bagi para penggemar kimia fisika, harus tahu betul nih. Karena hukum ini yang menyangkut tentang kalor yang terjadi dalam setiap reaksi. Nah, silahkan baca aja blog saia ini. bagi yang mau download aslinya yang lengkap dengan rumus2nya, silahkan klik disini
         Bunyi Hukum Hess yaitu “kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan, tetapi hanya ditentukan keadaan awal dan keadaan akhir”. Maksudnya jika suatu reaksi dapat berlangsung menurut dua tahap atau lebih, maka kalor reaksi totalnya sama dengan jumlah aljabar kalor tahapan reaksinya. Jadi Hukum Hess adalah suatu hukum yang mengemukkan bahwa setiap reaksi memiliki ∆H tetap dan tidak bergantung pada jalan reaksinya atau jumlah tetap reaksi melainkan hanya tergantung dari keadaan awal dan keadaan akhir.

            Hukum Hess menyatakan bahwa besarnya entalpi dari suatu reaksi tidak ditentukan oleh jalan atau tahap reaksi, tetapi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir suatu reaksi, Selain itu Hukum Hess juga menyatakan bahwa entalpi suatu reaksi merupakan jumlah total dari penjumlahan kalor reaksi tiap satu mol dari masing-masing tahap atau orde reaksi. Oleh karena itu, besarnya H dapat ditentukan hanya dengan mengetahui kalor reaksinya saja. Dasar hukum Hess ini adalah entalpi atau energi internal adalah besaran yang tidak tergantung pada jalannya reaksi. Suatu reaksi kadang-kadang tidak hanya berlangsung melalui satu jalur akan tetapi bisa juga melalui jalur lain dengan hasil yang diperoleh adalah sama.
Dalam melakukan perubahan entalpi dari suatu reaksi kita terlebih dahulu harus memahami bahwa perubahan entalpi tersebut adalah suatu sifat yang ekstensif, artinya perubahan entalpi berbanding lurus dengan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi, selain itu perubahan entalpi akan berubah bila arah reaksi berbalik. Konsep ini sangat berguna dalam memahami hukum Hess.

              Pada percobaan ini dilakukan reaksi penetralan asam basa karena digunakan HCl (asam) dan NaOH (basa) yang menghasilkan H2O. Reaksi ini juga disebut dengan reaksi penggaraman karena menghasilkan garam NaCl. Dalam percobaan ini dilakukan pengukuran perubahan entalpi dengan menggunakan kalorimeter atau alat pengukuran zat. Percobaan ini dilakukan dalam dua arah dalam reaksi endoterm yaitu arah satu dan arah dua. Menurut Hukum Hess besarnya H reaksi akan sama pada arah satu dan arah dua, karena nilai H tidak bergantung pada jalan atau tahap reaksi, namun hanya ditentukan pada keadaan awal dan keadaan akhirnya saja.

               Untuk reaksi arah 1, langkah pertama yang dilakukan adalah pelarutan kristal NaOH sebanyak 4,0960 gram ke dalam aquades sebanyak 25 mL yang suhunya 28,5oC. Pelarutan kristal ini melepaskan sejumlah energi yang ditandai dengan terbentuknya panas pada larutan yang mengakibatkan suhu naik menjadi 34oC. Reaksi terus berlangsung hingga panas yang dilepaskan menjadi maksimal dan suhunya menjadi 45oC. Reaksi terhenti ketika suhu larutan menurun menjadi 43oC. Dalam hal ini, energi yang dilepaskan dihitung sebagai ΔH1 dengan perubahan suhu ΔT1 dengan tetapan kalorimeter adalah 69,67 J/oC.

               Pada langkah kedua (tahap penetralan) digunakan larutan HCl sebanyak 25 ml yang dituangkan pada menit ke-9 dengan suhu larutan HCl adalah 33oC. Penambahan ini menyebabkan suhu campuran dalam kalorimeter naik menjadi 55,5oC dan suhu maksimalnya mencapai hingga 56,5oC. Reaksi terhenti pada suhu 56,5oC dan suhu perlahan turun hingga reaksi pembentukan NaCl sempurna pada saat suhu 46oC yang ditandai dengan konstanya suhu pada 46oC. Pada tahap ini dapat ditentukan ΔH2 dengan perubahan suhu ΔT2.

Runyamnya buat blog..... mahap kalau agak ancur. bagi yang mau yang ga ancur, silahkan download disini

5 komentar:

  1. Thanks infonya, bantu banget buat pelajaran ^^

    BalasHapus
  2. ya, sama-sama.. semoga bermanfaat...

    BalasHapus
  3. kak,, mana grafikna???

    BalasHapus
    Balasan
    1. hohoho.. maaf ya dik anonim, grafiknya kemarin dibuat di kertas grafik, jadi tidak dalam bentuk soft copy. Membuat grafiknya tidak susah kok, tinggal ikuti data yang ada. selamat membuat....

      Hapus

Mohon dukungan dan Komentarnya...