INI ASLINYA DENGAN RUMUS" MEJLIMETNYA....
Reaksi kimia terdiri dari 2 macam yaitu, reaksi irreversible dan reaksi reversible. Reaksi irreversible adalah reaksi kimia yang tidak dapat dapat kembali lagi menjadi reaktan setelah terbentuknya suatu produk. Reaksi reversible adalah suatu reaksi kimia yang berlangsung dua arah, yaitu produk dapat membentuk reaktan kembali. Pada reaksi kesetimbangan kimia, dapat terjadi reaksi dua arah (reversible). Berdasarkan fasa reaktan dan produk suatu reaksi, reaksi kesetimbangan dibedakan menjadi kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen. Kesetimbangan homogen adalah reaksi kesetimbangan yang memiliki fasa reaktan dan produk sama. Misalkan reaktan berwujud gas dan produk juga berwujud gas. Kesetimbangan heterogen adalah reaksi kesetimbangan yang memiliki fasa reaktan dan produk tidak sama. Misalkan reaktan berwujud padat dan produk berwujud gas. Hukum kesetimbangan menyatakan jika reaksi sudah mencapai kesetimbangan, tidak akan terjadi perubahan konsentrasi reaktan dan produk.
1. Meramalkan reaksi kesetimbangan secara kualitatif, yaitu jika harga Kc besar, maka reaksi kesetimbangan banyak mengandung produk, dan sebaliknya.
2. Meramalkan arah reaksi kesetimbangan, yaitu jika QKc, maka reaksi berlangsung ke kiri. Q adalah hasil bagi antara konsentrasi produk dan reaktan pada keadaan apapun.
3. Menghitung konsentrasi pada reaksi kesetimbangan.Menurut Le Chatelier, suatu sistem kesetimbangan akan tetap mempertahankan posisinya jika terdapat perubahan yang mengakibatkan terjadinya pergeseran reaksi kesetimbangan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi reaksi kesetimbangan adalah sebagai berikut.
1. Perubahan Konsentrasi. Jika konsentrasi reaktan diperbesar, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke produk, demikian sebaliknya.
2. Perubahan volume. Jika volume diperbesar, reaksi kesetimbangan bergeser ke jumlah koefisien zat yang besar, sebaliknya jika diperkecil volumenya, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien zat yang kecil. Tetapi perubahan volume tidak berpengaruh jika jumlah koefisien reaktan dan produk sama.
3. Perubahan tekanan. Merupakan kebalikan dari perubahan volume. Jika tekanan diperbesar maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien zat yang lebih kecil, demikian sebaliknya.
4. Perubahan suhu. Jika suhu dinaikkan, reaksi bergeser ke reaksi endoterm. Sedangkan jika suhu diturunkan, reaksi bergeser ke eksoterm. Perubahan suhu mengakibatkan perubahan harga tetapan kesetimbangan.