Wakil Presiden merupakan sebuah jabatan yang berada satu tingkat dibawah Presiden. Tugas utama wakil presiden adalah menggantikan tugas presiden jika presiden berhalangan sementara atau tetap.
Untuk urutan presiden, mungkin sebagian orang masih dapat mengingat dan menghapalkannya. Tapi bagaimana dengan wakil presiden? Apakah anda salah seorang yang masih mengingat urutan wakil presiden dari yang pertama menjabat hingga yang terakhir? Sebelum melihat tulisan ini selengkapnya, coba deh diingat dulu. Buat urutannya, kalau benar berarti anda memang memiliki jiwa INDONESIA sejati. Saya akan berikan dua jempol untuk yang jawabannya benar.
Nah, ini dia urutan jabatan wakil presiden Indonesia…….
1. Dr.(H.C) Drs. H. Muhammad Hatta. Merupakan wakil presiden Indonesia pertama yang menjabat sejak (18 Agustus 1945 – 1 Desember 1956). Merupakan pria kelahiran bukit Tinggi, 12 Agustus 1902. Dikenal sebagai bapak Koperasi Indonesia. Pada pemerintahan soekarno dan hatta, sering terjadi kekosongan tapuk kepemimpinan negara yang disebabkan adanya pergolakan ketika belanda kembali ingin menguasai indonesia. Hal ini terjadi pada (19 Desember 1948 – 13 juli 1949), dimana presiden dan wapres diasingkan oleh belanda pada awal agresi militer kedua. Pada saat itu, pejabat pemerintahan sementara dipegang oleh Syarifuddin Prawiranegara. Demikian juga terjadi pada saat Indonesia dipecah menjadi serikat (RIS), jabatan wakil presiden sempat kosong namun akhirnya pulih kembali.
2. Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Merupakan wakil presiden RI kedua yang menjabat pada pemerintahan Soeharto (24 Maret 1973 – 23 Maret 1978). Beliau lahir di Sompilan Ngasem, Yogyakarta, Indonesia, 12 April 1912 – meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun. Ia adalah salah seorang Sultan yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia.
3. H. Adam Malik (23 Maret 1978 – 11 Maret 1983). Beliau lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 dan meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun). Pernah menjabat sebagai Menteria Menteri Luar Negeri.
4. Jend. TNI (Pur.) Umar Wirahadikusumah (11 Maret 1983 – 11 Maret 1988). Beliau lahir di Situraja, Sumedang, Jawa Barat, 10 Oktober 1924 – meninggal di Jakarta, 21 Maret 2003 pada umur 78 tahun. Merupakan wakil presiden pertama yang berasal dari kalangan militer. Beliau pernah berjasa ketika terjadi pemberontakan PKI saat terjadinya penculikan jendral.
5. Letjen TNI (Pur.) Soedharmono, S.H (11 Maret 1988 – 11 Maret 1993). Beliau lahir di Cerme, Gresik, Jawa Timur, 12 Maret 1927 – meninggal di Jakarta, 25 Januari 2006 pada umur 78 tahun. Pernah menjabat sebagai jaksa tentara tertinggi di Medan (1957-1961), jaksa tentara merangkap perwira staf Penguasa Perang Tertinggi, Sekretaris Kabinet merangkap Sekretaris Dewan Stabilitas Ekonomi (1966-1972), sejak SU MPR 1988 dan Musyawarah Nasional III Golkar 1983 menjadi ketua Umum Golkar.
6. Jend. TNI (Pur.) Try Sutrisno (11 Maret 1993 – 11 Maret 1998). Beliau lahir di Surabaya, Jawa Timur, 15 November 1935. Setelah turunnya Presiden Soeharto dan diizinkannya pembentukan partai-partai politik menyongsong Pemilu 1999, Try Sutrisno aktif dalam kepengurusan Partai Keadilan dan Persatuan yang pada Pemilu 2004 berubah namanya menjadi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
7. Prof. Dr. Bacharuddin Jusuf Habibie (11 Maret 1998 – 21 Mei 1998). Beliau lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. Merupakan wakil presiden ketika masa pemerintahan Soeharto. Dimana pada masa itu, terjadi pergolakan reformasi yang menyebabkan presiden soeharto lengser dari jabatannya dan digantikan oleh BJ Habibie. Pada masa itu, jabatan wakil presiden kosong. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.
8. Megawati Soekarno Putri (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001). Lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Merupakan wakil presiden ketika jabatan presiden dipegang oleh Gus Dur. Megawati juga merupakan wakil presiden dan presiden wanita pertama di Indonesia.
9. Dr. H. Hamzah Haz (26 Juli 2001 – 20 Oktober 2004). Beliau lahir di Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942. Merupakan wakil pesiden ketika pemerintahan Megawati. Dalam kepartaian, Hamzah Haz menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tahun 1998-2007.
10. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009). Beliau lahir di Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942. Merupakan wapres pada pemerintahan SBY.
11. Prof. Dr. Boediono, M.Ec. (20 Oktober 2009 – sekarang). Beliau lahir di Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Direktur Bank Indonesia (sekarang setara Deputi Gubernur). Saat ini ia juga mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada sebagai Guru Besar.
Selalu awali hari dengan tersenyum. Berusaha untuk jadi orang yang lebih berguna bagi lebih banyak orang.
Rabu, 21 Juli 2010
Kamis, 15 Juli 2010
Urutan Presiden Indonesia
Hai teman-teman... Ketemu lagi dengan elang. Sory ne lama ga nongol, alnya kemaren dirumah ada upacara nikah paman. Jadinya ga bisa ngantor deh...
Eh, kalau misalnya ada yang nanya SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tu presiden ke berapa, kalian tau ga jawabannya? Coba deh diingat ingat kembali.... Kalau dilihat berdasarkan kasat mata, dimana presiden dipilih secara langsung, maka urutannya adalah:
1. Ir. Dr. H. Soekarno
2. H. M. Soeharto
3. Prof. Dr. BJ. Habibie
4. KH. Abdul Rahman Wahid
5. Megawati Soekarno Putri
6. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono
Tapi tahukah kalian bahwa sebenarnya ada dua orang lagi yang pernah menjabat sebagai presiden Republik Indonesia? Mereka adalah tokoh-tokoh yang terlewat dalam sejarah dan tidak disebutkan, entah secara sengaja atau tidak. Yang jelas, ada dua tokoh, antara lain
- Sjafruddin Prawiranegara yang pernah menjabat sebagai presiden ketika Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda pada awal agresi militer kedua. Beliau merupakan Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia pada tahun 1948.
- Mr. Assaat merupakan tokoh yang pernah menjabat sebagai Presiden RI pada saat Republik menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1949.
Eh, kalau misalnya ada yang nanya SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tu presiden ke berapa, kalian tau ga jawabannya? Coba deh diingat ingat kembali.... Kalau dilihat berdasarkan kasat mata, dimana presiden dipilih secara langsung, maka urutannya adalah:
1. Ir. Dr. H. Soekarno
2. H. M. Soeharto
3. Prof. Dr. BJ. Habibie
4. KH. Abdul Rahman Wahid
5. Megawati Soekarno Putri
6. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono
Tapi tahukah kalian bahwa sebenarnya ada dua orang lagi yang pernah menjabat sebagai presiden Republik Indonesia? Mereka adalah tokoh-tokoh yang terlewat dalam sejarah dan tidak disebutkan, entah secara sengaja atau tidak. Yang jelas, ada dua tokoh, antara lain
- Sjafruddin Prawiranegara yang pernah menjabat sebagai presiden ketika Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda pada awal agresi militer kedua. Beliau merupakan Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia pada tahun 1948.
- Mr. Assaat merupakan tokoh yang pernah menjabat sebagai Presiden RI pada saat Republik menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1949.
Kamis, 08 Juli 2010
Sidik Jari
Saat ini, untuk menyelediki kejadian perkara kejahatan, sidik jari merupakan salah satu yang dapat dijadikan bukti. Hal ini disebabkan setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda. Dengan demikian, kesamaan sidik jari yang ditemukan di TKP dengan orang yang dicurigai dapat dijadikan bukti di pengadilan. Tapi tahukah kalian bahwa dulu orang hanya menemukan sidik jari berdasarkan ada tidaknya noda yang tertinggal di tempat kejadian perkara. Noda yang terempel di jari atau telapak tangan yang kemudian secara tidak sengaja tertempel di suatu tempat dan meninggalkan bekas berbentuk sidik jari barulah bisa diperiksa. Namun jika sama sekali tidak terdapat noda, maka akan sangat sulit untuk menemukan bukti yang berupa sidik jari.
Maka untuk membantu pihak berwajib dalam menemukan bukti kejahatan, berbagai inovasi dilakukan, antara lain dengan menggunakan bahan-bahan kimia seperti bubuk dan larutan antara lain iodide, perak nitrat, maupun ninhydrin. Namun sayang, semua metode itu tidak memberikan hasil yang maksimal. Namun pada suatu saat, tanpa disengaja terciptalah sebuah inovasi dalam mendeteksi sidik jari.
Alkisah di sebuah laboraturium kimia di jepang, terdapat akuarium yang kacanya retak. Maka saat itu seorang detektif mencoba untuk menguatkan kaca akuarium tersebut dengan lem super. Hari berikutnya, ketika detektif tersebut kembali ke laboraturium, detektif dan beberapa rekannya dikejutkan dengan efek yang ditimbulkan lem super itu. Rupanya, jari sang detektif yang menempel di semua bagian akuarium itu jadi terlihat dengan jelas setelah semalaman terkena uap atau campuran lem tersebut. Hal inilah yang memacu mereka untuk melakukan beberapa percobaan yang mana setelah diteliti lebih lanjut, diketahui bahwa lem super tersebut mengandung zat cyanoacrylate yang mampu mengubah bekas sidik jari menjadi lebih nampak.
Struktur dari cyanoacrylate adalah
methyl 2-cyanoacrylate
Zat inilah yang kemudian dikembangkan dan selanjutnya digunakan untuk menemukan sidik jari dengan menggunakan metode cyanacrylate. Cara ini sangat efektif untuk memunculkan sidik jari pada bahan plastik, aluminium, styrofoam, dan beberapa bahan sulit lainnya. Hal ini membuktikan bahwa penemuan yang besar dapat berawal dari ketidaksengajaan. Mungkin saja sebenarnya kita telah menemukan satu hal yang baru, hanya saja kita belum menyadarinya.
Adapun hasil dari deteksi menggunakan metode ini adalah
Maka untuk membantu pihak berwajib dalam menemukan bukti kejahatan, berbagai inovasi dilakukan, antara lain dengan menggunakan bahan-bahan kimia seperti bubuk dan larutan antara lain iodide, perak nitrat, maupun ninhydrin. Namun sayang, semua metode itu tidak memberikan hasil yang maksimal. Namun pada suatu saat, tanpa disengaja terciptalah sebuah inovasi dalam mendeteksi sidik jari.
Alkisah di sebuah laboraturium kimia di jepang, terdapat akuarium yang kacanya retak. Maka saat itu seorang detektif mencoba untuk menguatkan kaca akuarium tersebut dengan lem super. Hari berikutnya, ketika detektif tersebut kembali ke laboraturium, detektif dan beberapa rekannya dikejutkan dengan efek yang ditimbulkan lem super itu. Rupanya, jari sang detektif yang menempel di semua bagian akuarium itu jadi terlihat dengan jelas setelah semalaman terkena uap atau campuran lem tersebut. Hal inilah yang memacu mereka untuk melakukan beberapa percobaan yang mana setelah diteliti lebih lanjut, diketahui bahwa lem super tersebut mengandung zat cyanoacrylate yang mampu mengubah bekas sidik jari menjadi lebih nampak.
Struktur dari cyanoacrylate adalah
methyl 2-cyanoacrylate
Zat inilah yang kemudian dikembangkan dan selanjutnya digunakan untuk menemukan sidik jari dengan menggunakan metode cyanacrylate. Cara ini sangat efektif untuk memunculkan sidik jari pada bahan plastik, aluminium, styrofoam, dan beberapa bahan sulit lainnya. Hal ini membuktikan bahwa penemuan yang besar dapat berawal dari ketidaksengajaan. Mungkin saja sebenarnya kita telah menemukan satu hal yang baru, hanya saja kita belum menyadarinya.
Adapun hasil dari deteksi menggunakan metode ini adalah
Jumat, 02 Juli 2010
HINDU AGAMA TERBESAR di DUNIA
By: Ngakan Made Madrasuta
"Apa kelebihan agama kita dibandingkan dengan agama-agama lain?"
"Menurut saya mungkin kepercayaan akan Karma dan Reinkarnasi."
Pertanyaan diatas diajukan oleh seorang peserta diskusi di internet kepada seorang sulinggih yang menjadi peserta dalam diskusi tersebut. Jawaban itu - mungkin sebagai cermin rendah hati, bukan rendah diri - adalah jawaban maksimal yang dapat diberikan atas pertanyaan semacam ini. Kenapa? Karena kita memang tidak pernah diajari untuk menempatkan agama kita diatas agama-agama lain. Di alam kitab Suci kita tidak ada mantra, sloka atau ayat yang bersifat polemis, yang mengkritik atau mencerca keyakinan agama lain dan menempatkan keyakinan sendiri sebagai yang paling tinggi atau yang paling benar. Hindu sebagai agama tertua, dan bersifat terbuka, tidak mempunyai - atau menjadikan jalan spiritual lain sebagai saingan yang harus ditundukkan atau dilenyapkan.
Kalau pertanyaan diatas ditunjukkan kepada orang Kristen atau Islam, jawabannya sudah jelas! "Tidak ada keselamatan diluar Gereja!" "Islam adalah agama yang paling sempurna di sisi Allah!". Mereka yang berada di luar kristen adalah pemuja berhala. mereka yang tidak memeluk islam adalah kafir!.
Penyembah berhala menurut kristen dan kafir menurut islam sudah jelas kemana akan pergi: ke neraka jahanam. Hanya orag kristen menurut kristen dan orang islam menurut islam akan pergi ke surga. Masing-masing dari pemeluk agama ini merasa sebagai pemegang hak monopoli atas surga. Karena memang demikianlah mereka diajari oleh kitab suci mereka.
MENGAPA MENJADI HINDU?
"Lalu untuk apa menjadi hindu?" Jawabannya adalah: "Karena kita dilahirkan dalam sebuah agama yang memeluk Hindu." Jadi agama yang kita anut bukanlah hasil pilihan, tapi adalah sebuah warisan. Jika, seperti dalam partai politik, kita diberikan kebebasan untuk memilih, apakah kita akanmemilih hindu? jawabannya mungkin akan sangat bervariasi.
"Why be a Hindu?: The Advantages of the Vedic Paths"
Menurut Stephen Knapp, salah satu kelebihan dari Hindu adalah bahwa ia tidak menjadikan pemeluk agama lain sebagai target konversi. Agama hindu bukan seperti siasat jaringan MLM, yang menghitung laba dari banyaknya pengikut yang berhasil dijeratnya, sebagaimana yang dipraktekkan oleh agama-agama tertentu. Untuk mencapai target penjualan dari produk-produk imannya, para tengkulak agama itu tidak segan-segan menggunakan bujukan, kebohongan dan kekerasan.
Agama-agama yang berdasarkan dharma tidak memiliki ambisi untuk menakklukkan dan menguasai, karena tujuan agama bukan untuk menjadi imprealisme politik dan budaya, tetapi untuk memberikan kesadaran diri atau pencerahan spiritual kepada setiap orang.
Rewrite by Agus Wahyu Erawan
"Apa kelebihan agama kita dibandingkan dengan agama-agama lain?"
"Menurut saya mungkin kepercayaan akan Karma dan Reinkarnasi."
Pertanyaan diatas diajukan oleh seorang peserta diskusi di internet kepada seorang sulinggih yang menjadi peserta dalam diskusi tersebut. Jawaban itu - mungkin sebagai cermin rendah hati, bukan rendah diri - adalah jawaban maksimal yang dapat diberikan atas pertanyaan semacam ini. Kenapa? Karena kita memang tidak pernah diajari untuk menempatkan agama kita diatas agama-agama lain. Di alam kitab Suci kita tidak ada mantra, sloka atau ayat yang bersifat polemis, yang mengkritik atau mencerca keyakinan agama lain dan menempatkan keyakinan sendiri sebagai yang paling tinggi atau yang paling benar. Hindu sebagai agama tertua, dan bersifat terbuka, tidak mempunyai - atau menjadikan jalan spiritual lain sebagai saingan yang harus ditundukkan atau dilenyapkan.
Kalau pertanyaan diatas ditunjukkan kepada orang Kristen atau Islam, jawabannya sudah jelas! "Tidak ada keselamatan diluar Gereja!" "Islam adalah agama yang paling sempurna di sisi Allah!". Mereka yang berada di luar kristen adalah pemuja berhala. mereka yang tidak memeluk islam adalah kafir!.
Penyembah berhala menurut kristen dan kafir menurut islam sudah jelas kemana akan pergi: ke neraka jahanam. Hanya orag kristen menurut kristen dan orang islam menurut islam akan pergi ke surga. Masing-masing dari pemeluk agama ini merasa sebagai pemegang hak monopoli atas surga. Karena memang demikianlah mereka diajari oleh kitab suci mereka.
MENGAPA MENJADI HINDU?
"Lalu untuk apa menjadi hindu?" Jawabannya adalah: "Karena kita dilahirkan dalam sebuah agama yang memeluk Hindu." Jadi agama yang kita anut bukanlah hasil pilihan, tapi adalah sebuah warisan. Jika, seperti dalam partai politik, kita diberikan kebebasan untuk memilih, apakah kita akanmemilih hindu? jawabannya mungkin akan sangat bervariasi.
"Why be a Hindu?: The Advantages of the Vedic Paths"
Menurut Stephen Knapp, salah satu kelebihan dari Hindu adalah bahwa ia tidak menjadikan pemeluk agama lain sebagai target konversi. Agama hindu bukan seperti siasat jaringan MLM, yang menghitung laba dari banyaknya pengikut yang berhasil dijeratnya, sebagaimana yang dipraktekkan oleh agama-agama tertentu. Untuk mencapai target penjualan dari produk-produk imannya, para tengkulak agama itu tidak segan-segan menggunakan bujukan, kebohongan dan kekerasan.
Agama-agama yang berdasarkan dharma tidak memiliki ambisi untuk menakklukkan dan menguasai, karena tujuan agama bukan untuk menjadi imprealisme politik dan budaya, tetapi untuk memberikan kesadaran diri atau pencerahan spiritual kepada setiap orang.
Rewrite by Agus Wahyu Erawan
Kisah Kasih Buaya Kampus
Kisah ini berawal dari pertemuan kami dalam acara OKK (Orientasi kehidupan Kampus) universitas kami. Sebelumnya kami tidak banyakkenal satu sama lain. Kami hanya mengenali teman sejurusan dari nametag yang tergantung di leher masing-masing peserta OKK. Rangkaian kegiatan yang kami ikuti sangat panjang dan melelahkan, hingga yang terakhir disebut soched (Solidarity of Chemistry Department).
Ya, benar…. Kami adalah anak-anak jurusan kimia. Hidup dikelilingi dengan rumus senyawa dan molekul, bahan-bahan kimia, serta orang-orang pintar dan jenius. Kami hidup dari belaian kasih orang tua dan terjerumus dalam indahnya untaian unsur-unsur sistem periodik yang terdapat dalam jurusa S1 Pendidikan Kimia.
Aku sendiri sebenernya masuk kimia karena dorongan kedua orang tuaku yang menyatakan bahwa suatu hari nanti kehidupan guru akan lebih baik dari sekarang (ketika aku masih SMA). Sementara dilain pihak cita-citaku untuk menjadi tameng dalam mempertahankan negara Indonesia mengalami sandungan batu yang lumayan besar. Disamping itu, aku juga tidak melamar di peti lain. Ya, apa boleh buat, daripada jadi pengacara (pengangguran banyak acara), ya aku coba aja…
Lab media, merupakan tempat dimana aku pertama kali mendengar dan mengetahui nama seluruh angkatanku. Termasuk juga sebagian besar dari dosen-dosen yang nantinya akan mengajar kami di kemudian hari. Saat itu aku hanya mengingat beberapa teman saja. Tiara, santi, eka dewi, desak, gus eka, arim, tarsan, mamo, ngurah dan parma. Selebihnya aku lupa. Pikirku toh nanti juga saling kenal.
Waktu berjalan dengan cepat… banyak pengalaman dan kejadian yang aku alami selama kuliah bersama dengan teman-teman. Aku juga banyak mendapat pelajaran yang berharga. Lari dari kejaran polisi dan ditangkap di kos setelah melanggar marka jalan, pake sembunyi lagi. Adalah pengalaman yang tidak bisa aku lupakan bersama teman-teman. Hal ini akan selalu terkenang di dalam hati.
Bukannya munafik, tapi emang kenyataaan kalau sebagian besar cowok di mata cewek adalah buaya. Aku sendiri emang dulunya adalah buaya, yang selalu mencari mangsa dan menerkamnya. Eit, tapi bukan Cuma aku aja lho… Temen-temenku yang lain juga demikian. Masing-masing punya daerah kekuasaan yang juga terkadang menjajah ke daerah lainnya. Walaupun tidak ada yang mencetuskan, tapi kami punya organisasi perbuayaan yang lumayan besar.
Sebut saja bajink, yang merupakan raja buaya saat ini. Rayuan mautnya bisa meluluhlantahkan hati wanita yang diincarnya. (Peace bro). Bajink naik tahta setelah raja yang sebelumnya Dwi Aryanta beserta wakilnya Dwi Atmaja hengkang ke pulau lain untuk mengembangkan sayap perbuayaannya. Sementara aku tetap setia menjadi penasehat dan mata-mata dari organisasi kami. Organisasi kami terdiri dari :
• Jendral Buaya Darat
• Mentri Buaya Berbulu Domba
• Buaya dalam Selimut
• Buaya di Balik Batu
• Buaya Simpang Empat
• Si Buaya Dari Goa Lawah
• Siluman Buaya Putih
Ini adalah julukan masing-masing pengurus buaya. Kami akan bekerja keras untuk membahagiakan para mangsa yang telah terjebak dalam rayuan cinta yang telah kami buat. Walaupun kami buaya, Buaya juga manusia..
NB.(Bagi yang namanya tercantum, sory yaw… just KIDDING) weleh-weleh-weleh…
Ya, benar…. Kami adalah anak-anak jurusan kimia. Hidup dikelilingi dengan rumus senyawa dan molekul, bahan-bahan kimia, serta orang-orang pintar dan jenius. Kami hidup dari belaian kasih orang tua dan terjerumus dalam indahnya untaian unsur-unsur sistem periodik yang terdapat dalam jurusa S1 Pendidikan Kimia.
Aku sendiri sebenernya masuk kimia karena dorongan kedua orang tuaku yang menyatakan bahwa suatu hari nanti kehidupan guru akan lebih baik dari sekarang (ketika aku masih SMA). Sementara dilain pihak cita-citaku untuk menjadi tameng dalam mempertahankan negara Indonesia mengalami sandungan batu yang lumayan besar. Disamping itu, aku juga tidak melamar di peti lain. Ya, apa boleh buat, daripada jadi pengacara (pengangguran banyak acara), ya aku coba aja…
Lab media, merupakan tempat dimana aku pertama kali mendengar dan mengetahui nama seluruh angkatanku. Termasuk juga sebagian besar dari dosen-dosen yang nantinya akan mengajar kami di kemudian hari. Saat itu aku hanya mengingat beberapa teman saja. Tiara, santi, eka dewi, desak, gus eka, arim, tarsan, mamo, ngurah dan parma. Selebihnya aku lupa. Pikirku toh nanti juga saling kenal.
Waktu berjalan dengan cepat… banyak pengalaman dan kejadian yang aku alami selama kuliah bersama dengan teman-teman. Aku juga banyak mendapat pelajaran yang berharga. Lari dari kejaran polisi dan ditangkap di kos setelah melanggar marka jalan, pake sembunyi lagi. Adalah pengalaman yang tidak bisa aku lupakan bersama teman-teman. Hal ini akan selalu terkenang di dalam hati.
Bukannya munafik, tapi emang kenyataaan kalau sebagian besar cowok di mata cewek adalah buaya. Aku sendiri emang dulunya adalah buaya, yang selalu mencari mangsa dan menerkamnya. Eit, tapi bukan Cuma aku aja lho… Temen-temenku yang lain juga demikian. Masing-masing punya daerah kekuasaan yang juga terkadang menjajah ke daerah lainnya. Walaupun tidak ada yang mencetuskan, tapi kami punya organisasi perbuayaan yang lumayan besar.
Sebut saja bajink, yang merupakan raja buaya saat ini. Rayuan mautnya bisa meluluhlantahkan hati wanita yang diincarnya. (Peace bro). Bajink naik tahta setelah raja yang sebelumnya Dwi Aryanta beserta wakilnya Dwi Atmaja hengkang ke pulau lain untuk mengembangkan sayap perbuayaannya. Sementara aku tetap setia menjadi penasehat dan mata-mata dari organisasi kami. Organisasi kami terdiri dari :
• Jendral Buaya Darat
• Mentri Buaya Berbulu Domba
• Buaya dalam Selimut
• Buaya di Balik Batu
• Buaya Simpang Empat
• Si Buaya Dari Goa Lawah
• Siluman Buaya Putih
Ini adalah julukan masing-masing pengurus buaya. Kami akan bekerja keras untuk membahagiakan para mangsa yang telah terjebak dalam rayuan cinta yang telah kami buat. Walaupun kami buaya, Buaya juga manusia..
NB.(Bagi yang namanya tercantum, sory yaw… just KIDDING) weleh-weleh-weleh…
Langganan:
Postingan (Atom)