1 Juli 2010
"Banggalah menjadi Hindu"
"We are shindu"
Ini adalah kalimat yang dituliskan oleh seorang kakak kelasku waktu SMA dulu di halaman kedua Bhagavad Gita yang diberikannya padaku. Disana juga tertulis tanggal 18 Februari 2005. Sudah sangat lama, tapi aku masih menyimpannya. Namun anehnya, selama ini aku takpernah membacanya sampai habis. Aku ingat dulu memintanya karena terobsesi oleh Arya Veda Karna yang sempat berkunjung ke sekolahku dan membagikan beberapa Bhagavad Gita kepada beberapa siswa, namun saat itu aku tidak dapat. Makanya aku meminta pada kakak kelasku ini yang saat itu aktif di organisasi agama Hindu.
Ketika aku membuat blog ini, aku ga tau apa yang harus kutulis. Bingung mencari ide sampai akhirnya aku melihat buku ini disamping tempat tidurku. Maka akupun mulai menuliskannya sembari mengisi kepenatanku malam ini....
Dalam agama hindu, dikenal dengan adanya kitab suci yang disebut veda. Veda secara garis besar dibagi menjadi empat bagian, antara lain reg veda, yayur veda, sama veda, dan atarwa veda. Masing-masing bagian dari veda berisi dengan berbagai ilmu pengetahuan tertua yang pernah ditulis dan dipublikasikan. Memang selama ini hanya sedikit orang yang pernah melihat kitab suci ini. Terlebih dengan adanya berita bahwa kitab veda yang asli telah diamankan oleh penjajah yang dulu lama bercokol di Indonesia.
Keempat bagian veda memang sangat disakralkan dan disucikan. Pernah aku mendengar bahwa dalam salah satu bagiannya terdapat ilmu yang berisi tentang ajaran "hitam" maupun "putih". Ada juga ajaran mengenai obat-obatan, dan ada juga ajaran tentang "hubungan" antara pria dan wanita.
Namun belakangan disebutkan bahwa Bhagawad Gita merupakan veda yang kelima. Hal ini disebabkan karena Bhagawad Gita merupakan salah satu bagian dari Mahabharata yang merupakan salah satu epos terbesar agama hindu. Di dalam kitab Chandogya Upanisad, Prapathaka III, khanda 4.1 terdapat ungkapan yang menyatakan bahwa Mantra Atharvangirasa sebagai dasar telah melahirkan Ithiasa dan Purana. Di dalam penjelasan Dr. Max Muller bahwa dari Atharwa Veda timbul veda kelima dalam bentuk Ihiasa dan Purana.
Ithiasa merupakan Epos terbesar dari agama hindu yaitu Ramayana dan Mahabharata. Kitab Bhagavadgita merupakan bagian dari Bhisma Parva dari Mahabharata sehingga dapat disimpulkan bahwa Bhagavadgita merupakan bagian terkecil dari Veda kelima.
Bhagavadgita, nyanyian Devata merupakan salah satu mahakarya dari Bhagavan Byasa. Dimana di dalamnya terdapat ungkapan seluruh ajaran Veda secara thematik dan didaktik metodologis sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh seluruh kalangan baik tua maupun muda.
Di dalam cerita mahabharata yang terdapat pada Bhagavadgita terpapar banyak pemikiran, dan petuah yang penting bagi manusia yang mana dalam kisahnya hal ini diberikan oleh Atharva Krhisna pada Arjuna saat akan menghadapi peperangan dimedan Kurukhsetra antara Pandava dan Korava.
Inti dari kitab suci Bhagavadgita adalah agar manusia dapat menemukan tujuan hidupnya yang utama yaitu "Moksa". Moksa sebagai tujuan akhir yang dibedakan dari tujuan hidup duniawi lainnya seperti Dharma, Artha, serta Kama.
Bhagavadgita terdiri dari 18 BAB, yang mana masing-masing bab memiliki bagian tersendiri untuk menjelaskan ajaran-ajaran dalam agama hindu. Untuk mengetahui ajaran yang terdapat didalam Bhagavadgita, segera beli bukunya dan baca.
Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru.